Pages

Saturday, March 14, 2015

Zhuge Liang dan Asuransi Jiwa

Zhuge Liang dan Asuransi Jiwa

Zhuge Liang adalah ahli strategi militer Tiongkok yang terkenal pada masa Tiga Kerajaan (220–280 AD). Beliau adalah  perdana menteri Shu Han dan  kaisar Shu Han pada waktu itu adalah  Liu Bei. Nama lengkapnya  Zhuge Kongming dan julukannya Wòlóng. Kalangan Tionghoa Indonesia mengenalnya sebagai Cukat Liang atau Kong Beng.

Zhuge Liang adalah seorang ahli strategi dari kerajaan Shu yang sangat jenius, sehingga mendapat julukan Naga Tidur. Setelah Liu Bei wafat, Liu Bei mengamanatkan kepadanya untuk memulihkan kembali kekuasaan Dinasti Han dan "mengambil alih" kekuasaan jika anak Liu Bei, Liu Chan, tidak mampu mengendalikan negara. Walaupun Liu Chan terbukti tidak cakap, Zhuge Liang masih menghargainya sebagai kaisarnya.

Pada tahun 234 AD Zhuge Liang mengumumkan perang terbuka terhadap Wei yang dikomandani oleh Sima Yi. Walaupun sakit, Zhuge Liang tetap memegang komando pasukan Shu, sampai akhirnya wafat ketika perang belum berakhir. Zhuge Liang meninggal dunia di Wuzhangyuan, namun sebelum meninggal dia memilih Jiang Wei sebagai penerus. Atas strategi dari Zhuge Liang, Jiang Wei selanjutnya memerintahkan untuk menutupi kematian Zhuge Liang dari pasukan Wei sampai mereka tiba dengan selamat di lembah Baoye untuk kembali ke Hanzhong.

Sebelumnya, karena Zuge Liang masuk terlalu dalam ke wilayah musuh, maka logistik menjadi terbatas.  Sima Yi memahami benar kelemahan pasukan Zuge Liang, sehingga menggunakan strategi bertahan untuk membuat pasukan Zhuge Liang kehabisan perbekalan.  Untuk  membuat pasukan Sima Yi keluar dari sarangnya, berkali kali Zuge Liang memancing pasukan Sima Yi,Tetapi Sima Yi tetap bertahan.  Pernah Zhuge Liang mengirimkan tentara wanita  menyerang pertahanan Sima Yi untuk mengejek dan membuatnya marah. Para jendralnya sudah marah dan tidak sabar, tetapi Sima Yi tetap bertahan dengan strateginya.

Berita Tentang kematian Zuge Liang membuat Sima Yi segera memerintahkan pasukan untuk menggempur pasukan Zuge Liang yang sedang mengundurkan diri.  Tetapi Serangan segera dihentikannya karena dia melihat Zuge Liang berdiri di kereta perangnya.  Dia khawatir bahwa  berita kematian Zuge Liang adalah strategi untuk menjebaknya. Padahal yang tampak sebagai Zuge Liang adalah patung kayu lengkap dengan pakaian tempur Zhuge Liang. Hal ini mengakibatkan pasukan Shu berhasil menyelamatkan diri kembali ke negaranya.

Cerita  tentang Sima Yi yang melarikan diri dari Zhuge Liang yang telah mati telah terkenal hingga sekarang, menjadi legenda, sehingga muncul istilah  “Zhuge yang telah mati menakuti Zhong Da yang masih hidup”. Zhongda adalah nama  kehormatan dari Sima Yi.
 
Itulah kehebatan Zuge Liang, walaupun sudah meninggal masih bisa menyusun strategi untuk menyelamatkan pasukannya dari sergapan musuh. 

Cerita tentang kesaktian Zuge Liang yang sudah meninggal mengalahkan musuhnya tidak berhenti sampai di sini.  menjelang kematiannya Zhuge Liang memanggil salah seorang penasihatnya dan berkata bahwa 100 tahun dari sejak kematiannya akan datang seorang jenderal perang yang sangat hebat, jendral tersebut akan datang ke depan makamnya dan berlutut. 

Seratus tahun kemudian ada seorang jendral muda yang gagah berani dan telah memenangkan ratusan pertempuran.Pada saat sang Jendral sampai di desa dimana Zhuge Liang dimakamkan, ia mendengar cerita tentang ucapan Zuge Liang 100 tahun yang lalu. Dia berkata, "aku telah memenangkan banyak pertempuran, untuk apa aku harus berlutut di depan makam orang yang telah mati!".
 

Karena penasaran dia mengumpulkan seluruh pasukannya, kemudian lengkap dengan baju perangnya, jendral tersebut datang ke depan makam Kong ming. Di depan makam Zhuge Liang,  jendral besar tersebut benar-benar  berlutut.
 

Ternyata sebelum Zhuge Liang dikubur ia minta agar diletakkan sebuah batu besar  berwarna hitam di bawah makamnya.Batu ini sekarang kita kenal dengan nama magnetit. Karena baju perang pada waktu itu berbahan besi, maka tarikan magnet pada baju besi sang Jendral memaksanya untuk berlutut.

Setelah bercerita panjang lebar tentang kehebatan Zhuge Liang anda tentu bertanya tanya apa hubungan Zhuge Liang dengan Asuransi Jiwa.   

Sama dengan Zhuge Liang yang menyelamatkan pasukannya padahal dia sudah meninggal dunia.  Kepala keluarga pemilik Polis asuransi  jiwa juga menyelamatkan kehidupan keluarga dan anak anaknya, dari kemiskinan akibat kepala keluarga cacat, sakit kritis atau bahkan meninggal dunia.  Jika anda mencintai keluarga dan anak anak,  Seperti Zhuge Liang mencintai pasukan dan negaranya, maka anda perlu memiliki polis asuransi.

0 comments: