Sastro Jendro Hayuningrat Modern
Pada
tahun 1848 telah terjadi kecelakaan kerja yang menimpa Phineas Gage, seorang pekerja pemasangan
rel kereta api di wilayah Cavendish, Vermont, Amerika Serikat. Sebuah besi dengan panjang 3 kaki dan 7 inchi menembus kepala sehingga merobek bagian otak yang
bernama korteks prefrontal, dan membawa sedikit otak bersamanya.
Untuk menyembuhkannya Dr Harlow, yaitu dokter yang merawatnya, membutuhkan
waktu lebih dari 2 bulan. Pada tangal 17 november di tahun yang sama, Phineas
Gage dinyatakan sembuh, bahkan dia menyatakan merasa
lebih baik di dalam segala hal.
Sebelum mengalami kecelakan ini Gages adalah seorang yang
pendiam dan sopan. Perusahaannya mengakui dia sebagai salah satu teknisi
terbaik, dan semua nggota tim sangat menyukai dan menghormatinya. Setelah
terjadi kecelakaan yang merusak “Korteks Prefontalnya” dia menjadi seorang yang kasar, tidak sopan
dan kekanak kanakan. Selain Sering
membuat rancana yang kemudian dibatalkannya, dia juga menjadi tidak sabaran
dalam menahan diri.
Kerusakan Korteks Prefontal yang terjadi pada Phineas Gage telah menjadikannya seorang
yang tidak memiliki pengendalian diri ( WillPower).
Ketidak mampuannya dalam mengendalikan diri menimbulkan dampak yang
sangat sangat serius dalam kehidupannya.
Dia tidak lagi menjadi orang yang disukai apalagi dihormati, karena dia tidak bisa menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Ketidak mampuannya dalam mengendalikan diri juga menyebabkan dia
kehilangan pekerjaannya.
Ada
tiga fungsi dari sistem pengendalian diri yang ada dalam diri kita. Yang pertama
adalah mengendalikan keinginan, contohnya adalah keinginan untuk hidup sehat,
sukses dll. Yang kedua adalah kemampuan
untuk menggerakkan diri dalam melakukan
sesuatu. Sebagai contoh di sini adalah melakukan olah raga secara teratur, belajar,
berlatih dll. Yang ketiga adalah kemampuan untuk menahan diri agar tidak melakukan sesuatu. Sebagai contoh adalah
mengendalikan diri untuk tidak, minum minuman keras , bertengkar , memaki orang
dll.
Pengendalian
diri sangat penting dalam kehidupan kita. Apakah anda ingin sukses dalam
bisnis, pekerjaan, persahabatan, bahkan percintaan sekalipun, ada sesuatu yang
harus anda lakukan, dan ada sesuatu yang tidak boleh anda lakukan. Ketidak
mampuan dalam mengendalikan diri untuk melakukan dan tidak melakukan sesuatu akan
mengakibatkan anda tidak dapat mewujudkan keinginan anda. Atau dalam bahasa
kerennya anda tidak akan sukses.
Pada
kesempatan ini saya akan menyampaikan penelitian tentang variasi detak
jantung. jantung anda berdetak lebih
cepat ketika anda menarik nafas, dan lebih lambat ketika mengeluarkan nafas.
Ketika orang stress, denyut jantung meningkat dan varielabelitas menurun.
Sebalikknya ketika orang bisa mengendalikan diri, detak jantung menurun tetapi
variabelitas naik.
Ternyata
tingkat variabelitas detak jantung
merupakan indeks yang bagus untuk
mengukur kekuatan tekat, yag bisa digunakan untuk memprediksi siapa yang kuat dan siapa yang tidak kuat dalam menahan
godaan. Studi menunjukkan bahwa
orang yang memiliki tingkat variabelitas jantung memiliki kemampuan untuk mengabaikan
gangguan, menunda kesenangan dan mengatasi situasi stress. Mereka tidak mudah
menyerah dalam menghadapi masalah bahkan ketika mngalami kegagalan.
Ada
banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengarahkan pikiran agar kita memiliki
fisiologi pengendalian diri ini. Caranya adalah mengendalikan nafas kita
menjadi sedemikian halus. Yaitu empat sampai enam kali nafas dalam satu menit atau sepuluh hingga lima belas menit dalam satu kali nafas.
Walaupun pernafasan
ini lebih
lambat dari yang kita lakukan sehari hari, tetapi bukan sesuatu yang sulit kita
lakukan. Memperlambat nafas akan
mengaktifkan korteks prefrontal dan meningkatkan variabelitas denyut
jantung, sehingga bisa membuat kita memiliki pengendalian diri yang kuat.
Jaman
dahulu dikenal ilmu Sastro Jendro Hayuningrat Pangruwating Diyu. Siapa pun yang
mau menguasai ilmu tingkat tinggi diwajibkan menguasai Sastro Jendro
Hayuningrat.
Ilmu
tinggkat tinggi membutuhkan komitmen yang luar biasa untuk menyelesaikan
program pelatihannya. Butuh pengendalian diri yang kuat.
Ilmu
Sastro Jendro Hayuningrat dilatih dengan
pengendalian nafas sedemikian rupa hingga menjadi sangat lembut dan panjang. Dan ilmu andalan leluhur kita kini ditemukan kembali oleh para peneliti di bidang Neuro science.
Apapun
tujuan maupun cita cita besar anda tentu membutuhkan komitmen yang kuat untuk
mencapainya. Butuh tekat yang kuat untuk meraihnya.
Jadi
latihlah nafas anda menjadi semakin
halus dan panjang, untuk memperkuat korteks prefontal anda. Dengan Kortreks
Prefontal yang kuat anda akan semakin berkomitmen dan memiliki pengendalian
diri yang optimal untuk mencapai apa pun
cita cita besar anda.
Salam
Sukses
0 comments:
Post a Comment